Laman

Senin, 20 Februari 2012

PUISIKU UNTUKMU HUSEINI


Sudah hampir sembilan tahun,
 Kuikuti upacara perkabungan tentang kesyahidanmu,
 Sudah banyak pula tanya yang tak mampu kujawab,
 Selalu terhenti pada gulana.

Sudah hampir sembilan tahun,
Kududuk mendengar kisah kesyahidanmu dengan para pecinta tahunanmu,
Lewat seorang pencerita yang suarakan kepedihan deritamu,
Tak mampu juga tumbuhkan jiwa ksatria di dada.


Sudah hampir sembilan tahun,
Kulihat pencerita tahunan tentangmu itu duduk di mimbar dan tanggal yang sama,
Hantarkan penggalan-penggalan kisah heroikmu sejak Madinah hingga Karbala,
Semua hanya tersisa di mimbar belaka.

Sudah hampir sembilan tahun,
Kujadi pemukul dada dari sayap kiri hingga di dekat pembicara,
Ajak peserta sampaikan maktam sebagai belasungkawa atasmu, Pangeran Syuhada,
Tapi semua itu tak mampu ciptakan suasana duka yang baka,
Karena esoknya aku kembali tertawa.

Sudah hampir sembilan tahun,
Selalu kutunggu Muharram dan Asyura,
Tak lebih ‘tuk penuhi syahwat ritualku,
Hanya untuk perdengarkan syair maktamku yang terbaru,
Atau perlihatkan baju hitamku yang paling mewah bahannya,
Atau pertontonkan lukisanmu di layar hapeku.

Sudah hampir sembilan tahun,
Kuucap janjiku kepadamu,Ya Husain,
Bahwa yang ingin kutambah adalah kawan,
Tetapi yang tercipta adalah lawan.
Bahwa yang ingin kutingkatkan adalah taat,
Tetapi yang terjadi adalah maksiat.
Maktamku sebatas memukul dada,
Tak mampu memukul durjana,
Sajakku sebatas kumpulan kata dan kalimat,
Tapi tak mampu jadikan jiwa ‘tuk terpikat.
Kidung dukaku sebatas nyanyian,
Tak mampu pompa semangat perjuangan,
Maktalku sebatas cerita lontaran tombak dan panah
Tak mampu hidupkan etos jerih payah.

Sudah hampir sembilan tahun,
Kuikuti upacara perkabunganmu,
Semuanya berhenti di kerongkongan,
Tak lahirkan teladan pada lingkungan.

Kumalu tuk mengatakan “ pengikutmu “
Kutak berani mengatakan “ aku mencintaimu “
Kutakut berjanji setia padamu
Karna kutahu musuhku sangat kuat sedangkan aku lemah

Karna itu kumohon padamu
Tuk memaafkan diriku
Dan kumohon bimbinganmu
Agar diri ini selalu teringat padamu

Karna itu kuharapkan kasih sayangmu
Serta ampunanmu selalu kunantikan
Jadikan diri ini sebagaimana yang engkau kehendaki
Bentuklah diri ini seperti yang engkau sukai

Salam atasmu ya aba abdillah
Salam atasmu ya huseinku
Salam atasmu wahai pemimpin para syuhada
Salam atasmu yang terzalimi dan teraniaya

Dan kuucapkan bela sungkawaku
Kepada imam zamanku
Kepada Al-munthazar
Kepada Imam Muhammad Al-Mahdi AFS

Tidak ada komentar: