Laman

Rabu, 22 Februari 2012

TAFSIR AYAT TABLIGH (Sunnah-Syiah)


Hari Teragung dalam Al-Quran

الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلا تَخْشَوْهُمْ وَ اخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَ أَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَ رَضِيتُ لَكُمُ الإِْسْلامَ دِيناً

Artinya:"Hari ini orang-orang kafir berputus asa dari agama kalian, oleh karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, dan takutlah kalian kepada-Ku, hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan Aku rampungkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku rela Islam sebagai agama." (Surah Al-Maidah, ayat 3).

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 59 & ar-Ra'd Ayat 7


Asbabun Nuzul An-Nisā`:59 & Ar-Ra’d:7

1. Asbabun Nuzul Surah An-Nisā`:59, tentang Perintah Menaati Ulil Amr
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, taatlah kepada Rasul dan Ulil Amr (yang berasal dari) dirimu”

Yang dimaksud dengan Ulil Amr dalam ayat di atas adalah Ali dan para imam ma’shum as dari keturunan beliau. Silahkan rujuk:
1.Yanābī’ul Mawaddah, karya Syeikh Sulaiman Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 134 dan 137, cetakan Al-Haidariyah; hal. 114 dan 117, cetakan Islambul.
2.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 148, hadis ke 202, 203 dan 204.
3.Tafsir Ar-Razi, juz 3, hal. 357.
4.Ihqāqul Haqq, karya At-Tustari, juz 3, hal. 424, cetakan pertama, Tehran.
5.Farā`idus Simthain juz 1 hal. 314, hadis ke 250.

Tafsir Surat Al-Indzar


Ayat Indzār
“Dan berilah peringatan keluargamu yang terdekat”
Ketika ayat ini turun Rasulullah SAWW bersabda: “Wahai Bani Abdul Muthalib, demi Allah aku tidak pernah menemukan sesuatu yang lebih baik di seluruh bangsa Arab dari apa yang kubawa untukmu. Aku datang kepadamu untuk kebaikan di dunia dan akhirat. Allah telah menyuruhku mengajakmu kepada-Nya. Maka, siapakah di antara kamu yang bersedia membantuku dalam urusan ini untuk menjadi saudaraku dan washiku serta khalifahku?”

Mereka semua tidak bersedia kecuali Ali bin Abi Thalib. Di antara hadirin beliaulah yang paling muda. Ali berdiri seraya berkata: “Aku ya, RasulullahNabi. Aku (bersedia menjadi) wazirmu dalam urusan ini”. Lalu Rasulullah SAWW memegang bahu Ali seraya bersabda:“Sesungguhnya Ali ini adalah saudaraku dan washiku serta khalifahku atasterhadap kalian. Oleh karena itu, dengarkanlah dan taatilah ia.” Mereka tertawa terbahak-bahak sambil berkata kepada Abu Thalib: “Kamu disuruh mendengar dan mentaati anakmu”.
Peristiwa di atas dapat dirujuk di buku-buku berikut:
1.Syawāhidut Tanzīl,karya Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 372, hadis ke 514; hal. 420, hadis ke 580, cetakan pertama, Beirut

Tafsir Surat Muhammad Ayat 30


Kebencian Munafikin terhadap Ali bin Abi Thalib a.s.
"Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengetahui mereka dengan tanda-tanda (yang ada pada) mereka. Dan kamu akan benar-benar mengenal mereka dari cara bicara mereka, dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kalian"
Ayat ini berkaitan dengan munafikin yang membenci Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Ibnu Mas'ud berkata: "Kami tidak mengenal orang-orang munafik pada zaman Rasulullah SAWW kecuali melalui kebencian mereka terhadap Ali bin Abi Thalib." Riwayat ini dan hadis-hadis lain yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam :

Tafsir Surat Ar-Rahman Ayat 19-22


Dua Lautan yang Bertemu, Membuahkan Mutiara dan Marjan
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Di antara keduanya terdapat pembatas yang tidak akan dapat saling menembus. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Dari keduanya keluar mutiara dan marjan"
Yang dimaksud dengan "dua lautan" adalah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan Fathimah Az-Zahra a.s., yang dimaksud dengan "mutiara" adalah Imam Hasan a.s. dan yang dimaksud dengan "marjan" adalah Imam Husein a.s. Penafsiran ini dapat anda baca di dalam:
1.Tafsir Rūhul Ma'ānī, karya Al-Alusi, juz 27 hal. 93, cet. Mesir.
2.Ad-Durul Mantsūr, karya Jalaluddin As-Suyuthi, juz 6, hal. 143, cet. Mesir.
3.Yanābī'ul Mawaddah, karya Syaikh Sulaiman Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 408, cet. Istambul.
4.Al-Manāqibul Murtadhawiyah, karya Al-Kasyafi Al-Hanafi.
5.Miftāhun Najāh, karya Al-Badkhasyi, hal. 13.
6.Maqtqlul Husein a.s., Al-Kharazmi, hal. 112, cet. Najaf.
7.Tadzkiratul Khawwāsh, karya As-Sibth bin Al-Jauzi, hal. 54, cet. Al-Ghira.
8.Al-Manāqib, karya Ibnu Thalhah Asy-Syafi'i, hal. 212.
9.Al-Manāqib, karya Ibnu Syahr-asyub, juz 3, hal. 111, cet. Najaf.
10.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 27, hal. 91.
11.Ihqāqul Haqq Wa Izhāqul Bāthil, karya Nurullah Al-Huseini, juz 9.

Tafsir Surat Al-Kaustar ayat 1-3


Keturunan Rasulullah SAWW
"Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (keturunannya)"
Ayat ini turun berkaitan dengan pernikahan Fathimah Az-Zahra' dengan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s., dan juga sebagai jawaban atas tuduhan bahwa keturunan Rasulullah SAWW terputus. Jadi, yang dimaksud dengan "nikmat yang banyak" adalah Rasulullah SAWW memiliki keturunan yang banyak dan baik melalui Fathimah Az-Zahra' dan Amirul Mukminin a.s. Keturunan itu adalah para imam a.s. yang akan membimbing manusia menuju ketaatan dan keridhaan Allah. Adapun yang dimaksud dengan "orang yang membencimu dialah yang terputus" adalah orang yang beranggapan bahwa Rasulullah SAWW tidak memiliki keturunan.
Penafsiran ini dapat Anda baca dalam buku-buku berikut:
1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 30, hal. 504.
2.Tafsir Gharā`ibul Qurān(catatan pinggir) Majma'ul Bayān, juz 30, hal. 175.
3.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 30, hal. 206, cet. Darul Fikr, Beirut.
4.Nūrul Abshār, karya Asy-Syablanji, hal. 52, cet. Darul Fikr, tahun 1979 M.
5.Al-Manāqib, karya Syahr-asyub, juz 3, hal. 127.

Tafsir Surat Ad-Dhuha Ayat 5


Ridha Rasulullah SAWW
“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hatimu) menjadi puas”
Ayat ini turun untuk Ahlul Bayt a.s. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Al-Qurthubi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Rasulullah SAWW puas (baca : rela) karena tidak ada seorang pun dari Ahlul Baytnya yang masuk ke dalam api neraka”. Rasulullah SAWW bersabda: "Sesungguhnya Fathimah adalah wanita yang memelihara kesuciannya, maka Allah mengharamkannya dan keturunannya dari api neraka." Riwayat ini dan riwayat-riwayat yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:
1.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari, juz 30, hal. 149.
2.Tafsir Gharā`ibul Qurānkarya An-Naisaburi (catatan pinggir) Tafsir Jāmi'ul Bayān, juz 30, hal. 109.
3.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 5, hal. 459.
4.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 523.
5.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 3, hal. 136.
6.Asy-Syaraful Mu`abbad li Āli Muhammad, karya An-Nabhani, hal. 44, cetakan Al-Halabi, cetakan kedua.

Tafsir Surat Al-Haqqah Ayat 11-12


Surah Al-Hāqqah : 11-12

Telinga Yang Mau Mendengar
"Ketika air (yang hendak menelan para penentang) membumbung tinggi Kami masukkan kalian ke dalam kapal laut, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kalian dan (sayangnya) hanya telinga yang sadar yang dapat mendengar peringatan itu"
Yang dimaksud dengan "telinga yang sadar" adalah telinga Ali bin Abi Thalib a.s. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ketika ayat ini turun, Rasulullah SAWW bersabda: "Ya Allah, jadikanlah telinga Ali mendengar peringatan itu". Kemudian Imam Ali a.s. berkata: "Karena doa itu apa yang kudengar dari Rasulullah SAWW tidak pernah kulupakan". Riwayat ini dan riwayat-riwayat yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:
1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 5, hal. 282.
2.Tafsir Al-Kasysyāf, karya Az-Zamakhsyari, juz 4, hal. 151.
3.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 413.
4.Tafsir Gharā`ibul Qurān, karya An-Naisabari (catatan pinggir) Tafsir Jāmi'ul Bayān, juz 29, hal. 31.
5.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari, juz 29, hal. 43.
6.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 29, hal. 43.
7.Al-Ghadīr, karya Al-Amini, juz 3, hal. 391.

Tafsir Surat Asy-Syura ayat 23


Surah Asy-Syūrā : 23

Orang Yang Berbuat Kebaikan
"Dan barang siapa yang berbuat sebuah kebajikan, maka Kami akan menambahkan kebaikan baginya dalam kebaikannya itu"
Yang dimaksud dengan "berbuat kebaikan" dalam ayat di atas adalah mencintai Keluarga Nabi SAAW, sebagaimana hal ini telah dinyatakan karya susunan kata sebelumnya secara implisit yang menganjurkan kita untuk mencintai keluarga Nabi SAWWW. Berkenaan dengan informasi lebih lanjut dapat Anda baca di dalam:
1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 4, hal. 534, cet. Al-Halabi.
2.Tafsir Al-Kasysyāf, karya Az-Az-Zamakhsyari, juz 3 hal. 468.
3.Tafsir Majma'ul Bayān,karya Ath-Thabarsi, juz 24, hal. 51, cet. Darul Fikr, Beirut.
4.Ihqāqul Haqq wa Izhāqul Bāthil, karya Allamah Nurullah Al-Huseini, juz 9, hal. 130.
5.Ad-Durul Mantsūr, juz 4, hal. 7, cet. Mesir.
6.Tafsir Rūhul Ma'āni, karya Al-Alusi, juz 25, hal. 31, cet. Mesir.
7.Nizhām Duraris Simthain, karya Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 86.
8.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 118, cet. Istambul.
9.Al-Fushūlul Muhimmah, karya Ibnu Shabbagh Al-Maliki, hal. 11, cet. Najaf.
10.Al-Manāqib, karya Ibnu Syahr-asyub, juz 3, hal. 2.

Tafsir surat At-Tahrim ayat 4


Surah At-Tahrīm : 4

Mukmin yang Salih
"Jika kalian (dua orang wanita) bertaubat kepada Allah, maka (hal itu adalah sangat baik dan) sesungguhnya hatimu menginginkan (hal itu), dan jika kalian berdua saling bahu-membahu untuk mengganggunya (Nabi), maka sesunggunya Allah, Jibril dan mukmin yang salih adalah pelindungnya"
Ayat ini turun berkenaan dengan kasus A’isyah dan Hafshah. Dan yang dimaksud dengan "mukmin yang salih" adalah Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Silahkan rujuk:
1.Tafsir Fathul Qadīr, oleh Asy-Syaukani, juz 1, hal. 253.
2.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4 hal. 489.
3.Tafsir Majma'ul Bayān, oleh Ath-Thabarsi, juz 28, hal. 123, cet. Darul Fikr, Beirut.
4.Tafsir Mahāsinut Ta`wīl, oleh Syaikh Jamaludin Al-Qasimi, juz 16, hal. 58-62, cet. Darul Ihya' Al-'Arabiyah.
5.Al-Manāqib, oleh Ibnu Syahr-asyub, juz 2, hal. 274.
6.Al-Mustadarak, karya Al-Hakim, juz 2, hal. 493.

Tafsir Surat Hud ayat 17


Surah Hūd : 17

1.Tafsir Jāmi'ul Bayān, oleh Ath-Thabari, juz 11, hal. 11.
2.Tafsir Gharā`ibul Qurān, oleh An-Naisaburi (catatan pinggir) Tafsir Jāmi'ul Bayān, juz 12 hal. 15.
3.Tafsir Fathul Qadīr, oleh Asy-Syaukani, juz 2, hal. 482.
4.Tafsir Ibnu Katsir, juz 2, hal. 440.
5.Al-Manāqī, oleh Ibnu Syahr-asyub, juz 2, hal. 282.
6.Al-Ghadīr, oleh Al-Amini, juz 1, hal. 107.

Tafsir Surat Al-Fathir Ayat 32


Surah Fāthir : 32

Pewaris Al-Kitab
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar”
Yang dimaksud dengan "hamba-hamba yang dipilih, yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah, dan para pewaris Al-Kitab " adalah para imam dari Ahlul Bayt a.s., merekalah orang-orang yang mendapat karunia yang amat besar. Yang dimaksud dengan "hamba-hamba yang berada pada pertengahan" adalah mereka yang mengenal para imam a.s. dan "hamba-hamba yang menganiaya diri mereka sendiri" adalah orang-orang yang tidak mengenal para imam a.s.



Ketika menafsirkan ayat tersebut Imam Muhammad Al-Baqir a.s. berkata: "orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah imam, orang yang berada pada pertengahan adalah orang yang mengenalnya, orang yang menzalimi dirinya sendiri adalah orang yang tidak mengenalnya".
Hadis ini juga diriwayatkan dari Imam Ja'far Ash-Shadiq a.s. dari Imam Musa Al-Kazhim a.s. dan dari Imam Ali Ar-Ridha a.s.. Silakan rujuk Ghāyatul Marām, hal. 351, cet. Dar Al-Qamus Al-Haditsah.Tiga Perdelapan Al Quran Turun untuk Imam Ali a.s.
Silakan rujuk :
1.Ash-Shawā'iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar, hal. 125, cet. Al-Muhammadiyah; hal. 76, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.
2.Kifāyatut Thālib, oleh Al-Ganji Asy-Syafi'i, hal. 231, cet Al-Haidariyah; hal. 108, cet. Al-Ghira.
3.Yanābī'ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 126 dan 286, cet. Istambul; hal. 148 dan 343, cet. Al-Haidariyah.
4.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Dimasyq, oleh Ibnu Asakir Asy-Syafi'i, juz 2, hal. 31, hadis ke 934.
5.Tārīkhul Khulafā`,oleh As-Suyuthi, hal. 172.
6.Nūrul Abshār, oleh Asy-Syablanji, hal. 73, cet. As-Sa'idiyah; hal. 74, cet. Al-'Utsmaniyah, Mesir.
7.As-Sīrah An-Nabawiyah, oleh Zaini Dahlan (catatan pinggir) As-Sīrah Al-Halabiyah, juz 2, hal. 11.
8.Is'āfur Rāghibīn (catatan pinggir) Nūrul Abshār, hal. 1600, cet. As-Sa'idiyah; hal. 145, cet. Al-'Utsmaniyah.Seperempat Al Quran Turun untuk Ahlul Bayt a.s.
Silakan rujuk :
1.Yanābī'ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 126, cet. Istambul; hal. 148, cet. Al-Haidariyah.
2.Syawāhidut Tanzīl, oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 44, 45, 47.
3.Manāqib Ali bin Abi Thalib, oleh Ibnu Al-Maghazili, hal. 328, cet. Tehran.

Tafsir Surat Al-Mujadalah ayat 12


Surah Al-Mujādalah : 12

Bersedekah sebelum Berbicara Khusus dengan Rasulullah SAWW
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian ingin mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasulullah, hendaklah kalian mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelumitu"
Orang yang mempraktikkan ayat ini hanyalah Imam Ali bin Abi Thalib a.s. dan tidak ada seorang sahabat pun yang mempraktikkannya sesudah beliau.



Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s. berkata: "Sesungguhnya di dalam Al Quran terdapat satu ayat yang tiada seorang pun mengamalkannya sebelum dan sesudah aku. Yaitu (ayat yang berbunyi) "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian ingin mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasulullah, hendaklah kalian mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelumitu". Pada waktu aku hanya memiliki 1 Dinar. Karena aku ingin mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasulullah, lalu kusedekahkan uang tersebut. Kemudian ayat ini disusul oleh ayat lain yang berbunyi: “Apakah kalian takut (menjadi miskin) karena memberikan sedekah sebelum berbicara khusus (dengannyal)? Jika kalian tidak melakukannya dan Allah (meskipun demikian) masih mengampuni kalian, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya”. (Al-Mujādalah:13).” Lalu beliau berkata: “Melalui perantarku Allah meringankan umat ini. Tidak ada seorang pun yang mengamlkan ayat ini sebelum dan sesudahku”. Riwayat ini dan riwayat-riwayat yang semakna dengannya terdapat di dalam:

1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 5, hal. 191, cet. Al-Halabi, Mesir.
2.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari juz 28, hal. 14.
3.Tafsir Gharā`ibul Qurān, karya An-Naisaburi, juz 28, hal. 23.
4.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 326

Surah At-Taubah : 1


Deklarasi Pemutusan Hubungan dengan Musyrikin

"(Inilah deklarasi) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya untuk musyrikin yang kalian (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)"

Ayat ini turun untuk Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ketika ayat ini turun, Rasulullah SAWW mengutus Abu Bakar untuk menyampaikan deklarasi pemutusan hubungan dengan musyrikin, lalu beliau mengalihkan tugas itu kepada Imam Ali a.s. Ketika Abu Bakar pulang ke Madinah, ia bertanya kepada Nabi SAWW: “Apakah ada ayat turun tentang hal ini?”. Beliau menjawab: "Tidak, tetapi aku yang diperintahkan menyampaikan pernyataan itu atau seseorang dari Ahlul Baytku". 

Hadis ini dan hadis-hadis lain yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:

1.Tafsir Al-Kasysya-f, karya Az-Zamakhsyari, juz 2, hal. 177.

2.Tafsir Ja-mi'ul Baya-n, karya Ath-Thabari, juz 10, hal. 46.

3.Tafsir Ghara-`ibul Qura-n, karya An-Naisaburi, juz 10, hal. 36.

4.Tafsir Fathul Qadi-r, karya Asy-Syaukani, juz 2, hal. 333.

5.Tafsir Majma'ul Baya-n,karya Ath-Thabarsi, juz 10, hal. 9, cet. Darul Fikr, Beirut.

6.Sunan Ibnu Majah, tentang Fadha-`ilus Shaha-bah, juz 1, hal. 9.

7.Musnad Ahmad, juz 4, hal. 164.

8.Kanzul 'Umma-l, juz 6, hal. 152.

Surah Al-Ha-qqah : 11-12


Telinga Yang Mau Mendengar

"Ketika air (yang hendak menelan para penentang) membumbung tinggi Kami masukkan kalian ke dalam kapal laut, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kalian dan (sayangnya) hanya telinga yang sadar yang dapat mendengar peringatan itu"

Yang dimaksud dengan "telinga yang sadar" adalah telinga Ali bin Abi Thalib a.s. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ketika ayat ini turun, Rasulullah SAWW bersabda: "Ya Allah, jadikanlah telinga Ali mendengar peringatan itu". Kemudian Imam Ali a.s. berkata: "Karena doa itu apa yang kudengar dari Rasulullah SAWW tidak pernah kulupakan". 

Riwayat ini dan riwayat-riwayat yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:

1.Tafsir Fathul Qadi-r, karya Asy-Syaukani, juz 5, hal. 282.

2.Tafsir Al-Kasysya-f, karya Az-Zamakhsyari, juz 4, hal. 151.

3.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 413.

4.Tafsir Ghara-`ibul Qura-n, karya An-Naisabari (catatan pinggir) Tafsir Ja-mi'ul Baya-n, juz 29, hal. 31.

5.Tafsir Ja-mi'ul Baya-n, karya Ath-Thabari, juz 29, hal. 43.

6.Tafsir Majma'ul Baya-n, karya Ath-Thabarsi, juz 29, hal. 43.

7.Al-Ghadi-r, karya Al-Amini, juz 3, hal. 391.

Surah At-Taubah : 19


Pemberian Minuman dan Keimanan

“Apakah (orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil Haram, kamu samakan dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah, dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.”

Ayat ini turun berkenaan dengan Ali bin Thalib a.s. dan Al-Abbas. Ali adalah orang yang beriman kepada Allah dan berjihad.

Surah Al-Baqarah : 207


Korban yang Pertama

“Di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya demi mencari ridha Allah dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”

Ayat ini turun berkenaan dengan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s. ketika beliau menggantikan Nabi SAWW tidur di ranjang beliau pada malam hijrah. 

Silahkan rujuk:

1.Syawa-hidut Tanzi-l, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 96, hadis ke 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141 dan 142.

2.Kifa-yatut Tha-lib, karya Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 239, cet. Al-Haidariyah; hal. 114, cet. Al-Ghira.

3.Al-Fushu-lul Muhimmah, karya Ibnu Shabbagh Al-Maliki, hal. 31, cet. Al-Haidariyah; hal. 33, cet. yang lain.

4.Tadzkiratul Khawwa-sh, karya As-Sibth bin Al-Jauzi Al-Hanafi, hal. 35 dan 200, cet. Al-Haidariyah ; hal. 21 dan 115, cet. yang lain.

Surah Al-Baqarah : 274


Berinfak Secara Sembunyi

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka akan mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”

Ayat ini turun untuk Ali bin Abi Thalib a.s.

Surah Az-Zumar : 33


Orang Pertama yang Membenarkan

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa”

Orang yang membawa kebenaran adalah Muhammad SAWW dan yang dimaksud dengan “orang yang membenarkan” dalam ayat di atas adalah Ali bin Abi Thalib a.s.

Silakan rujuk:

1.Syawa-hidut Tanzi-l, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 120, hadis ke 810, 811, 812, 813, 814 dan 815.

2.Mana-qib Ali bin Abi Thalib, karya Ibnu Al-Maghazili, hal. 369, hadis ke 317.

3.Kifa-yatut Tha-lib, karya Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 233, cet. Al-Haidariyah; hal. 109, cet. Al-Ghira.

4.Ad-Durul Mantsu-r, karya As-Suyuthi Asy-Syafi’i, juz 5, hal. 328.

5.Tafsir Al-Qurthubi, juz 15, hal. 256.

6.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Dimsayq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi’i, juz 2, hal. 418, hadis ke 917 dan 918.

7.Ihqa-qul Haqq, karya At-Tustari, juz 3, hal.177.

Surah Al-Anfal : 75


Hubungan Kerabat

“Dan orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah”

Ayat ini turun berkenaan dengan Imam Ali bin Abi Thalib as. Silahkan rujuk Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Dimsayq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi’i, juz 1, hal. 14, hadis ke 12.

Surah Ath-Thur : 21


Keturunan Yang Baik

“Dan orang-orang yang beriman dan diikuti oleh keturunan mereka dalam iman, Kami hubungkan keturunan mereka dengan mereka…”

Ayat ini turun untuk lima orang : Rasulullah SAWW, Ali, Fathimah, Hasan dan Husein a.s.

Silakan rujuk :

1.Syawa-hidut Tanzi-l, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 197, hadis ke 903, 904, 905, 906, 907, 908 dan 909.

2.Yana-bi-’ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 127, cet. Al-Haidariyah; hal. 109, cet. Istambul

Surah Al-Isra` : 26


Keluarga Dekat

“Dan berikanlah kepada keluarga dekat haknya”

Yang dimaksud dengan “keluarga dekat” dalam ayat ini adalah Fathimah Az-Zahra` a.s., suaminya dan anak-anaknya. Ketika ayat ini turun, Rasulullah SAWW memberikan tanah Fadak kepada Fathimah Az-Zahra a.s. 

Silakan rujuk :

1.Syawa-hidut Tanzi-l, oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 338, hadis ke 467, 468, 469, 470, 471, 472 dan 473.

2.Ad-Durul Mantsu-r, oleh As-Suyuthi, juz 4, hal. 177.

3.Majma’uz Zawa-`id, juz 7, hal. 7, hal. 49.

4.Tafsir Ath-Thabari, juz 15, hal. 72, cetakan kedua.

5.Yana-bi-’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 49 dan 140, cet. Al-Haidariyah; hal. 119, cet. Istambul.

6.Muntakhab Kanzul Umma-l(catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 1, hal. 228.

7.Ihqa-qul Haqq, oleh At-Tustari, juz 3, hal. 549, cet. Tehran.

8.Fadhailul Khamsah, juz 3, hal. 136.

Tentang makna al-qurba- (keluarga dekat), silahkan rujuk QS Asy-Syuara : 23

Surah Al-Anfal : 41


Ayat Khumus

“Ketahuilah, sesungguhnya setiap ghanimah (rampasan perang) yang kamu peroleh, maka sesungguhnya seperlima dari ghanimah tersebut adalah untuk Allah, Rasul, dzil qurba-.....”

Yang dimaksud dengan dzul qurba- dalam ayat di atas adalah Ali, Fathimah, Hasan Dan Husein a.s.

Silakan rujuk :

1.Syawa-hidut Tanzi-l oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 218, hadis ke 292, 293, 294, 295, 296, 297, dan 398.

2.Tafsir Ath-Thabari, juz 10, hal. 5 dan 8, cetakan kedua.

3.Yana-bi-’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 50, cet. Al-Haidariyah; hal. 45, cet. Istambul.

Surah Ash-Shaffat : 130


Keluarga Yasin

“Semoga kesejahteraan terlimpahkan atas keluarga Yasin”

Yang dimaksud dengan “keluarga Yasin” adalah keluarga Muhammad SAWW.

Surah Al-Ahzab : 56


Ayat Tentang Shalawat

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kepada Nabi dan ucapkan salam kesejahteraan kepadanya”

Ayat ini menjelaskan cara bershalawat kepada Nabi dan Keluarganya.

Selasa, 21 Februari 2012

Professor Jordan Menjadi Syiah

Syi'ah Indonesia - Husein Shahab - Akhirnya Kutemukan Kebenaran (Bagian 1)

Syi'ah Indonesia - Husein Shahab - Akhirnya Kutemukan Kebenaran (Bagian 2)

Syi'ah Indonesia - Abdullah Beik - Urgensi Fikih Dalam Islam

Biographi Al-Imam Sayyid 'Ali Khamenei RA


Biografi Rahbar

"Carilah seorang seperti Khamenei yang komitmen terhadap Islam,
pengkhidmat, dan yang hatinya yang berpikir melayani bangsa ini,
tentu kalian tidak akan mendapatkannya.
Aku telah mengenalnya bertahun-tahun".
Imam Khomeini r.a

Biographi Al-Imam Ruhullah Musavi Khomeini RA


Imam Khomeini

Imam Khomeini; dari Lahir hingga Wafat
Ruhullah Musavi Khomeini lahir pada tanggal 20 Jumadis-Tsani 1320 H (24 September 1902) di kota Khomein, provinsi Markazi, Iran tengah. Ia terlahir di tengah keluarga agamis, ahli ilmu, dan pejuang, keluarga terhormat yang masih menyimpan darah keturunan Sayidah Fatimah Az-Zahra as, putri Rasulullah saw. Ruhullah adalah pribadi agung yang menjadi pewaris kemuliaan para bapak dan datuknya yang selalu mengabdikan diri untuk membimbing umat dan menuntut makrifat ilahi dari suatu generasi ke generasi lainnya. 

Pidato Rahbar Dalam Pertemuan Dengan Para Pemuda Berprestasi




Bismillahirrahmanirrahim
Saya berterima kasih kepada Anda sekalian, saudara dan saudara yang terhormat, baik yang menyelanggarakan pertemuan ini maupun yang terlibat dalam pembahasan dan tukar pandangan. Pertemuan ini adalah pertemuan yang sangat baik. dan sungguh saya merasa bahagia dapat berjumpa dan mendengarkan pembicaraan Anda sekalian.

Teks Lengkap Khotbah Jum’at Rahbar di Tehran




Khotbah Pertama:
بسم‏اللَّه‏الرّحمن‏الرّحيم‏
الحمدللَّه ربّ العالمين. الحمدللَّه بجميع محامده كلّها على جميع نعمه كلّها. الحمدللَّه على حلمه بعد علمه. والحمدللَّه على عفوه بعد قدرته. و الحمدللَّه على طول آناته فى غضبه و هو قادر على ما يريد. نحمده و نستعينه و نستهديه و نؤمن به و نتوكّل عليه و نصلّى و نسلّم على حبيبه و نجيبه و خيرته فى خلقه و حافظ سرّه و مبلّغ رسالاته؛ سيّدنا و نبيّنا و حبيبنا ابى‏القاسم المصطفى محمّد و على آله الأطيبين الأطهرين المنتجبين. سيّما بقيّةاللَّه فى الارضين. و صلّ على ائمّة المسلمين و حماة المستضعفين و هداة المؤمنين
اوصيكم عباداللَّه بتقوى اللَّه 
قال اللَّه تبارك و تعالى: «يا ايّها الذين امنوا كتب عليكم الصّيام كما كتب على الّذين من قبلكم.
Allah Swt berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kalian.." (Q.S. Al-Baqarah: 183)

Hijab Dalam Perspektif Rahbar